Monday, May 24, 2010

sahabat

sahabat, walaupun sejauh bintang, namun utuh di hati..uhibbukifillah ^_^

nasihat Imam Syafie ~ panduan bersahabat

1.Sahabat Yang Baik

Aku mencintai sahabat-sahabatku dengan segenap jiwa ragaku, seakan-akan aku mencintai sanak saudaraku. Sahabat yang baik adalah yang sering sejalan denganku dan yang menjaga nama baikku ketika aku hidup ataupun setelah aku mati.

Aku selalu berharap mendapatkan sahabat sejati yang tak luntur baik dalam keadaan suka ataupun duka. Jika itu aku dapatkan, aku berjanji akan selalu setia padanya.

Kuhulurkan tangan kepada sahabat-sahabatku untuk berkenalan, kerana aku akan merasa senang. Semakin banyak aku perolehi sahabat, aku semakin percaya diri.

2.Mencari Sahabat Di Waktu Susah

Belum pernah kutemukan di dunia ini seorang sahabat yang setia dalam duka. Padahal hidupku sentiasa berputar-putar antara suka dan duka. Kalau suka melanda, aku sering bertanya…. Siapakah yang sudi menjadi sahabatku? Dikala aku senang, sudah biasa bahawa banyak orang yang akan iri hati, namun bila giliran aku susah merekapun bertepuk tangan.

3.Pasang-Surut Persahabatan

Aku dapat bergaul secara bebas dengan orang lain ketika nasibku sedang baik. Namun, ketika musibah menimpaku, kudapatkan mereka tak ubahnya roda zaman yang tak mahu bersahabat dengan keadaan. Jika aku menjauhkan diri dari mereka, mereka mencemuhkan dan jika aku sakit, tak seorangpun yang menjengukku. Jika hidupku berlumur kebahagiaan, banyak orang iri hati, jika hidupku berselimut derita mereka bersorak sorai.

4.Mengasingkan Diri Lebih Baik Daripada Bergaul Dengan Orang Jahat

Bila tak ketemukan sahabat-sahabat yang takwa, lebih baik aku hidup menyendiri daripada aku harus bergaul dengan orang-orang jahat.

Duduk sendirian untuk beribadah dengan tenang adalah lebih menyenangkanku daripada bersahabat dengan kawan yang mesti kuwaspada.

5.Sukarnya Sahabat Sejati

Tenanglah engkau dalam menghadapi perjalanan zaman ini. Dan bersikaplah seperti seorang paderi dalam menghadapi manusia. Cucilah kedua tanganmu dari zaman tersebut dan dari manusianya. Peliharalah cintamu terhadap mereka. Maka kelak kamu akan memperolehi kebaikannya.

Sepanjang usiaku yang semakin tua, belum pernah aku temukan di dunia ini sahabat yang sejati. Kutinggalkan orang-orang bodoh kerana banyak kejelekannya dan ku janji orang-orang mulia kerana kebaikannya sedikit.

6.Sahabat Sejati Di Waktu Susah

Kawan yang tak dapat dimanfaatkan ketika susah lebih mendekati musuh daripada sebagai kawan. Tidak ada yang abadi, dan tidak ada kawan yang sejati kecuali yang menolong ketika susah.

Sepanjang hidupku aku berjuang keras mencari sahabat sejati sehinggalah pencarianku melenakanku. Kukunjungi seribu negara, namun tak satu negarapun yang penduduknya berhati manusia.

7.Rosaknya Keperibadian Seseorang

Dalam diri manusia itu ada dua macam potensi tipuan dan rayuan. Dua hal itu seperti duri jika dipegang dan ibarat bunga jika dipandang. Apabila engkau memerlukan pertolongan mereka, bersikaplah bagai api yang dapat membakar duri-duri itu.

8.Menghormati Orang Lain

Barangsiapa menghormati orang lain, tentulah ia akan dihormati. Begitu juga barangsiapa menghina orang lain, tentulah ia akan dihinakan.

Barangsiapa berbuat baik kepada orang lain, baginya satu pahala. Begitu juga barangsiapa berbuat jahat kepada orang lain, baginya seksa yang dahsyat.

9.Menghadapi Musuh

Ketika aku menjadi pemaaf dan tak mempunyai rasa dengki, hatiku lega, jiwaku bebas dari bara permusuhan. Ketika musuhku lewat di hadapanku, aku sentiasa menghormatinya. Semua itu kulakukan agar aku dapat menjaga diriku dari kejahatan.

Aku tampakkan keramahanku, kesopananku dan rasa persahabatanku kepada orang-orang yang kubenci, sebagaimana ku tampakkan hal itu kepada orang-orang yang kucintai.

Manusia adalah penyakit dan penyakit itu akan muncul bila kita mendekati mereka. Padahal menjauhi manusia bererti memutuskan persahabatan.

10.Tipu Daya Manusia

Mudah-mudahan anjing-anjing itu dapat bersahabat denganku, kerana bagiku dunia ini sudah hampa dari manusia. Sehina-hinanya anjing, ia masih dapat menunjukkan jalan untuk majikannya yang tersesat, tidak seperti manusia-manusia jahat yang selamanya tak akan memberi petunjuk. Selamatkanlah dirimu, jaga lidahmu baik-baik, tentu kamu akan bahagia walaupun kamu terpaksa hidup sendiri.

11.Tempat Menggantungkan Harapan

Apabila engkau menginginkan kemuliaan orang-orang yang mulia, maka dekatilah orang yang sedang membangun rumah untuk Allah. Hanya orang yang berjiwa mulia yang dapat menjaga nama baik dirinya dan selalu menghormati tamunya, baik ketika hidup mahupun setelah mati.

12.Menjaga Nama Baik

Jika seseorang tak dapat menjaga nama baiknya kecuali dalam keadaan terpaksa, maka tinggalkanlah dia dan jangan bersikap belas kasihan kepadanya. Banyak orang lain yang dapat menjadi penggantinya. Berpisah dengannya bererti istirehat. Dalam hati masih ada kesabaran buat sang kekasih, meskipun memerlukan daya usaha yang keras.

Tak semua orang yang engkau cintai, mencintaimu dan sikap ramahmu kadangkala dibalas dengan sikap tak sopan. Jika cinta suci tak datang dari tabiatnya, maka tak ada gunanya cinta yang dibuat-buat.

Tidak baik bersahabat dengan pengkhianat kerana dia akan mencampakkan cinta setelah dicintai. Dia akan memungkiri jalinan cinta yang telah terbentuk dan akan menampakkan hal-hal yang kelmarin menjadi rahsia.

Selamat tinggal dunia jika tasnya tidak lagi ada sahabat yang jujur dan menepati janji.


"sesungguhnya saudaramu yang jujur adalah yang selalu bersamamu, yang bersedia mengorbankan dirinya untukmu..& orang yang apabila zamannya berganti, tidak memutuskan hubungan denganmu, sekalipun bercerai dengan mu, rasa persahabatan tetap untukmu"~Saidina Ali k.w.j

No comments:

Post a Comment