'Muhammad sebagai guru.'
Saat membaca buku itu, dari sehelai ke sehelai. Lagu di telinga
memutarkan melodinya.
Aku kaget.
Sungguh saat itu, air jernih tanpa diminta bergenang di
tebing mata.
sebuah buku, keseluruhannya menceritakan tentang diri peribadi Rasulullah. lantas melodi yang mengiringi memflashback kan saat kewafatannya Rasulullah..
ya Allah, sungguh aku tak mampu nak membayangkan saat2 itu.
tangan dicelup di bejana air, kau sapu dimuka mengurangkan pedihberalun zikir menutur kasih padamu umat dan akhiratdan tiba lah waktu ajal bertamu penuh ketenangan jiwamu berlalu
linangan air mata syahdu iringi pemergianmu
terkenangkan, tenangnya saat berkumandangnya azan subuh, dan tatkala itu, tubuh ku berdiri tegak memandang ke luar tingkap...telinga menangkap bait-bait azan. cuba merasakan seperti mana yang di rasai bilal...
apabila masuk waktu subuh, Bilal melaungkan azan. seluruh alam tersentak seolah-olah baru terjaga dari tidur yang panjang. penduduk Madinah berduyun-duyun menghadiri masjid, mereka seakan-akan terpana dirasakan seperti kembali ke zaman Rasulullah masih hidup. "Adakah Rasulullah telah hidup kembali?" penuh harapan untuk kembali menatap wajah kekasih yang dirindui...
namun... azan Bilal terhenti tatkala sampai pada kalimah "aku naik saksi bahawa sesungguhnya Muhammad itu ialah Rasulullah" dan dia menangis, penuh hiba. seakan-akan masih basah ingatannya, selepas dia azan, Rasulullah akan bersama para Muslimin untuk bersolat. seluruh Madinah ketika itu basah dengan airmata bersama Bilal.
ya rasulullah...kata apa yang mampu kami ungkapkan, saat membaca besarnya pengorbananmu untuk menyampaikan deen mulia ini....
sebelum mengenal jalan ini, tak pernah terfikir untuk memaknaikan sebuah namamu dalam perjalanan hidup ini. tapi tarbiyyah sungguh-sungguh telah mengenalkan aku dengan peribadi mulia mu, wahai Rasulullah, Muhammad saw. perjalanan dakwah kerana cinta mu kepada umat ini. yang akan menjadi guideline utk aku memaknainya dalam setiap inci kesusahpayahan yang di rasai di jalan ini.
bersaksilah wahai kekasih, sungguh kami merindui mu...
miqdad
rainy day
i wish to meet you one day, di surga. <3
:)
ReplyDelete